KICAUAN BURUNG ADALAH SUARA NUR
Sesungguhnya kicauan burung itu ialah kicauan nada ketenangan.
Di dalam nada suara burung itu sesungguhnya ada tenang yang mengeluarkannya,
dia [nada ketenangan ini] bukan didalam dan bukan di luar, melainkan mutlak mengeluarkan kicauannya.
Sudah tenang mendengarnya itulah Muammad Rasulullâh memanggilmu [dan mengingatkanmu] bahwa engkau (manusia) diberikan nikmat terlebih lagi dari pada [nikmatnya sang] burung yang berkicau dalam ketenangan.
Bahkan engkau tidak berkicau saja (wahai manusia), [kamu sesungguhnya] sudah dalam ketenangan. Kalau engkau bersungguh-sungguh mendengarkannya, maka seluruh jasadmu bernada seperti burung itu.
Ingatlah burung itu berkicau mengeluarkan nada ketenangan,
sedangkan kita ini ialah yang mempunyai nada ketenangan itu.
"Sudah Ku-titipkan di dalam dirimu. Sesungguhnya ada yang membimbing dirimu pada saat itu(Q.S.Al-Ḥijr:29)
tetaplah dengan kesempurnaan bahwa kesempurnaaan itu ada padamu."
Sesungguhnya Rasulullâh sudah disediakan oleh Allâhﷻ (Q.S.Al-Ḥujurāt:7), maka janganlah engkau lupakan Rasulullâh.
Sebab, jatuhnya daun itu ada yang menyambutnya, yaitu angin dan bertiupnya angin itu ada juga yang menyambutnya ialah Nūr.
Semua dihimpunkan kepada diri Nūr, maka Nūr-lah diri kita dan bercahayalah diri kita seperti cahaya matahari.
Dalam hal-keadaan diri sedemikianlah cahaya-Nya dapat bertemu kepada Al-Haq.
Wahai umat Muhammad, di atas kepalamu ada cahayanya.
Namun, cahaya itu bukan berada di atas, melainkan sudah sebenarnya cahaya itu meliputi dirimu (Q.S.Fuṣṣilat:54),
maka dapatlah bersinar dan berseri-seri wajah dan seluruh jasadmu itu. Karena sesungguhnya dirimu ialah cahaya yang tidak pernah mati dan tidak pernah redup. (Q.S.Nūr:35,Aż-Żariyāt:20-21,Al-Insān:1)